05 November 2019
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG -Pelaku UKM di Kota Tangerang jumlahnya terus bertambah.
Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop) Kota Tangerang mencatat sampai April tahun 2019 sudah terdaftar sebanyak 12.508 UKM.
Dari jumlah tersebut, Kecamatan Cibodas paling mendominasi dengan jumlah 4.019 UKM.
Selanjutnya Kecamatan Jatiuwung sebanyak 1.336 UKM dan terakhir Kecamatan Pinang sebanyak 961 UKM.
Kepala Bidang UKM Katrina Iswandari mengatakan, saat ini masyarakat banyak beralih menjadi pelaku UKM.
Pemasaran produk mereka juga sudah sampai keluar Kota Tangerang bahkan sampai keluar negeri.
"Jumlah UKM di Kota Tangerang terbagi menjadi tiga kriteria usaha, diantaranya mikro, kecil dan menangah. Semua pelaku UMKM ini murni dari masyarakat, kita hanya melakukan pembinaan mulai dari mengajarkan hingga membantu memasarkan produk," kata Katrina saat dihubungi, Minggu (3/11/2019).
Katrina menambahkan, semua pelaku UKM yang ada di Kota Tangerang selalu dilibatkan dalam event Pemkot Tangerang.
Selain membantu pemasaran, para pelaku UKM juga dibina dalam kualitas produk agar barang yang dihasilkan punya daya tarik.
"Kita sering adakan pelatihan kepada para pelaku UMKM yang baru maupun yang sudah lama. Sebagai contoh ada masyarakat yang ingin berjualan kue basah, kami memberikan pelatihan cara membuat kue tersebut agar enak dimakan. Selanjutnya untuk packing kita juga bantu berikan arahan agar menarik," terang dia.
Masalah pemasaran, Kata Katrina, saat ini Pemkot Tangerang sudah membangun tempat pusat oleh-oleh di tiga tempat seperti Bandara Seokarno-Hatta, Kecamatan Benda dan juga ada di depan Lapas Kelas I Tangerang.
Di sana, menurutnya ada berbagai macam produk, mulai dari makanan hingga pakaian dan juga aksesoris sebagai oleh-oleh.
"Di pusat oleh-oleh produk banyaknya makanan ringan, karena biasanya wisatawan yang datang mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang. Makanan ringan yang dihasilkan asli buatan masyarakat Kota Tangerang," ungkap Katrina.
Katrina menjelaskan, potensi UKM di Kota Tangerang ini sangat besar.
Bahkan dari hasil pelatihan yang diberikan banyak masyarakat yang langsung paham dan mengerti.
Tidak butuh waktu lama untuk mereka menjadi pelaku UKM.
"Kalau kami lihat cepat responnya, tidak perlu waktu lama mereka belajar. Hanya beberapa kali diberikan pengarahan langsung berani menjadi pelaku UMKM. Bahkan mereka sudah paham segmen apa yang diambil agar usahanya ramai," pungkasnya.