BERITA

Ma'ruf Amin Dorong Koperasi Menjadi Konsep Ekonomi Kerakyatan

05 October 2019

Merdeka.com - Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin menegaskan pembangunan ekonomi yang berpihak kepada rakyat kecil akan diprioritaskan. Pemikiran ekonomi kerakyatan itu pun sejalan dengan program kerja pemerintah dalam masa periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kan dulu yang diharapkan meningkatkan kemajuan ekonomi itu konglomerat. Diharapkan akan netes ke lingkungan sekitar," kata Ma'ruf Amin saat menjadi pembicara peluncuran buku pemikirannya 'Asia's New Tiger Economy The Ma'ruf Amin Way', di Westin Hotel, Jakarta, Kamis (3/10) malam.

Buku itu karya Anwar Abbas dan Sahala Panggabean. Pemikiran Ma'ruf Amin yang didemonstrasikan lewat buku memaknai bahwa ekonomi harus berdasarkan keadilan, keumatan atau kerakyatan dan kedaulatan.

"Tenyata kenyataan membuktikan tidak netes-netes ke sektor masyarakat ekonomi lemah," kata dia.

Dia mengatakan, pemerintahan sekarang sudah meletakkan dasar pembangunan kian mengangkat kelompok ekonomi bawah melalui pembangunan infrastruktur secara masif. Menurut Ma'ruf Amin, pembangunan infrastruktur akan menekan kesenjangan ekonomi yang ada.

"Keberpihakan terhadap kelompok ekonomi kecil akan jadi fokus utama. Itu sebagai antitesa ekonomi yang condong kapitalistik. Kekayaan tidak boleh hanya beredar pada orang kaya saja tapi harus terdistribusi kepada seluruh komponen rakyat," tegas Ma'ruf Amin.

Sebagai penulis, Sahala Panggabean menilai pemikiran ekonomi Ma'ruf Amin sejalan dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 3 tidak lain tidak bukan harus melalui koperasi.

"Pola bangun ekonomi yang sangat tepat untuk rakyat Indonesia adalah koperasi. Dalam buku 'The Ma'ruf Amin Way, pada tahun 2020 Indonesia akan menghadapi pertumbuhan besar kelas menengah, milenial dan urban," kata Sahala Panggabean juga merupakan Chairman dari Nasari Coooperative.

Pakar koperasi itu mengatakan dengan tegas bahwa 'Berkoperasi Itu Keren'. Dia menambahkan, dengan pemanfaatan teknologi terkini seperti core banking system (CBS) dan ATM dapat mensahkan koperasi di Indonesia pasti keren dan layak dibanggakan.

"Dengan mengawinkan antara 'start up' dengan cooperative menjadi start up-cooperative, kita memiliki model baru yang bisa menjawab kebutuhan para milenial dan pelaku start up tanah air," ujar Sahala Panggabean.

Di sisi lain, menurut Sahala Panggabean, start up cooperative juga menjamin tata kelola yang lebih setara antara satu dengan beberapa pendiri lainnya. Pengambilan keputusan didorong melalui mekanisme musyawarah mufakat.

"Prinsip dasarnya sederhana yaitu one man, one vote pada koperasi, bedakan dengan perseroan yang one share, one vote. Itulah yang kami kagumi dari Bapak K. H. Ma’ruf Amin, karena beliau juga bertekad menjadikan Indonesia sebagai Ikon Pusat Ekonomi Syariah Dunia melalui Platform Digital tersebut," kata Sahala Panggabean.